Selasa, 20 Januari 2009

FATIMAH BINTI MAIMUN

Catatan sejarah yang menceritakan kehidupan sosok Fatimah Binti Maimun Bin Hibatullah memang tidak begitu banyak. Namun menurut alkisah yang dituturkan H. Hasyim (49), seorang juru kunci makam, saat ditemui Duta beberapa waktu lalu, Fatimah adalah seorang putri cantik jelita anak seorang raja yang berasal dari negeri Kedah (Malaysia), masih keponakan Maulana Malik Ibrahim.

Konon, kedatangan Fatimah ke Pulau Jawa ini atas permintaan Maulana Malik Ibrahim dalam rangka strategi penyebaran Islam di Jawa Timur. Yaitu akan dinikahkan dengan Raja Majapahit (Hayam Wuruk/Brawijaya III) yang beragama Hindu supaya bisa di Islamkan.

Kedatangan Fatimah disertai beberapa orang pengikutnya dengan naik tiga buah perahu. Saat hendak mendarat salah satu perahu yang berisi perabotan rumah tangga tenggelam. Lokasi pendaratan rombongan mereka ini dinamakan Leran dalam bahasa Jawa berarti Leren (berhenti). Dan sekarang menjadi nama desa tempat dimakamkannya rombongan ini.

Rencana mengkawinkan Fatimah Binti Maimun Bin Hibatullah dengan raja kerajaan Majapahit ini gagal. Sebab menurut H. Hasyim pernikahan tersebut tidak direstui oleh ayahnya karena ia tak mau putrinya dikawinkan dengan orang yang beragama Hindu (non Islam). Sehingga beliau beliau berdo?a kepada Allah agar anaknya meninggal supaya pernikahan tersebut tidak jadi dilaksanakan.

Lanjut suami Hj. Ainur Rofi?ah ini menuturkan, rupanya doa ayah Fatimah Binti Maimun Bin Hibatullah dikabulkan oleh Allah. ?Tiba-tiba daerah Leran diserang penyakit Tho?un (pagebluk) dan menyerang Fatimah beserta seluruh pengikutnya hingga menyebabkan kematian seluruh rombongannya termasuk Fatimah Binti Maimun Bin Hibatullah,? terangnya.

Mungkin karena niatan Fatimah Binti Maimun Bin Hibatullah ini ikhlas semata-mata ingin membantu pamannya dalam mengembangkan syiar Islam yang ada pulau Jawa, maka meninggalnya dikategorikan sebagai Syahid di jalan Allah SWT. Bahkan hal ini tersurat dalam tulisan yang ada di batu nisan makamnya.(ud)